top of page
Piso Sanalenggam Batak Dairi

 

 

Dibanding "sepupunya" piso halasan ataupun piso kalasan yang cukup sering ditemui, piso  sanalenggam sangat sulit ditemukan.

 

Piso sanalenggam dipercaya hanya boleh dipegang oleh pengetua adat "datu" (dukun?) suku Batak Pakpak Dairi, dimana piso sanalenggam dipakai untuk mempersiapkan bahan-bahan untuk ramuan obat ataupun bahan "magic" campuran lain  untuk pelengkap mantera.  

( Batak Sculpture by Sibeth, A., & B. Carpenter,  2007 )

Piso sanalenggam diatas diperoleh dalam keadaan yang relatif terjaga baik, hulu diukir dari tanduk kerbau. Hulu berbentuk khas patung Batak dengan posisi badan duduk, lutut tertekuk dan tangan memeluk lutut.

( Click Gambar untuk gambar detail )

Pada hulu bagian kepala, terdapat ukiran pelindung kepala "talitali"  (mahkota ?). Bentuk ukiran wajah khas Batak dengan rahang gagah persegi dan badan memakai sarung yang bermotif tikar.

 

Mata bilah sedikit melengkung membentuk huruf "S" seperti banyak ditemui pada bilah piso halasan. 

 

Bilah tebal dan cukup lebar, bentuk tipikal piso sanalenggam sesuai dengan beberapa contoh koleksi museum diluar negeri seperti Tropenmuseum, Belanda dan Metropolitan museum, USA. Bentuk bilah sesuai juga dengan litelatur disebelah.

( TWIA, Albert van Zonnevel, Leiden 2001, Pg.109 )

Traditional Weapon of Indonesia Archipelago page 109

TWIA by Albert van Zonneveld, Leiden 2001, Pg. 109 

Batak, Satu Abad Perjalanan Anak Bangsa - Dr.Ir.Bisuk Siahaan

Batak, Satu Abad Perjalanan Anak Bangsa, by Dr.Ir.Bisuk Siahaan, Pg.99

Sarung piso terbuat dari kayu yang dihiasi ornamen "gorga"  yang indah dan rumit, dengan diwarnai 2 jenis warna dari warna "tiga bolit" yaitu: merah dan hitam.

 

Secara tradisional, warna tiga bolit yang dipakai suku Batak adalah warna merah, hitam dan putih. Warna merah diperoleh dari batu alam "hula" yang dihaluskan, dilarutkan dengan air & jeruk nipis (khusus pewarnaan senjata konon ada yang dicampur dengan darah musuh?). Warna hitam berasal dari tumbuhan yang ditumbuk halus dan dicampur arang, sementara warna putih diperoleh dari tanah berwarna putih yang dikenal dengan "tano buro".

 

Adapun hiasan "gorga" pada sarung piso sanalenggam :

1. Gorga Sigara ni api 

    Ornamen dengan dominan warna merah ( melambangkan api ), dipercayai  dapat

    meningkatkan semangat, keberanian,  wibawa dan kekuasaan pemilik.     

2. Gorga Ipon ipon pada bahagian tengah tepi   

Secara harfiah,  ornamen  berbentuk "gigi" atau segitiga pada bahagian tepi, dengan warna hitam dan merah silih berganti. Warna hitam melambangkan tanah (stabil/tempat berpijak), jadi dengan gorga ini mengandung arti keharmonisan; seiring dengan wibawa/kekuasaan, harus di imbangi sikap dan pembawaan yang tenang & bijaksana.

Sebuah senjata Batak dengan filosofi yang sangat mendalam : tingkatkan semangat & keberanian  untuk berjuang, namun tetap cinta damai. HORAS.

 

Salam Budaya,

www.PisoPodang.com

 

bottom of page